Ulasan
Tari Aku Bisa dan Sampur Abang
Kembang Tari Aku Bisa adalah film
pendek garapan siswa-siswi SMP 3 yang menceritakan tentang perjuangan seorang
gadis bernama Ratih. Ratih bercita-cita menjadi penari. Ia sadar bahwa ia
terhambat oleh keterbatasan ekonominya.
Lain dengan film pendek karya SMP
Negeri 23 Malang dengan judul “ Sampur Abang” ini. Dalam film berdurasi 10
menit ini mengkisahkan kisah Nabila, murid SMP 23. Nabila ingin mengikuti lomba
menari, namun ia bimbang karena tidak mempunyai sampur merah dan ia diremehkan
4 temannya.
Pada film ‘ Kembang Tari Aku Bisa’,
diceritakan Ratih mengajar di sebuah sanggar tari. Ratih sangat bersemangat
untuk melestarikan budaya tari indonesia dengan cara menyemangati anak didiknya
untuk mau berlatih dan berlatih lagi agar mereka bisa ke Jakarta, menari di
hadapan presiden. Suatu ketika, Ratih mendapati bahwa ibunya mendaftarkannya ke
sekolah di kota agar Ratih nantinya tidak menjadi tukang cuci keliling seperti
ibunya. Di sekolah barunya, Ratih dibully oleh 3 teman barunya dengan
menyuruhnya mengerjakan pr mereka dengan alasan jadwal mereka padat karena
mereka artis di Malang, bahkan Ratih dicerca mereka karena ia berlatih menari
sehingga tidak bisa mengerjakan pr mereka. Menurut 3 teman barunya itu, Ratih
adalah anak yang udik, karena masih mau menari padahal menurut mereka
seharusnya dijaman sekarang ini harusnya ia sudah berpindah hati ke K-Pop.
Pada film ‘Sampur Abang’,Nabila ingin
mengikuti kompetisi menari, namun niatnya diurungkannya karena 4 temannya
mengancamnya agar tidak mengikuti perlombaan itu. Walaupun begitu, secercah
keinginan Nabila menuntunnya agar melihat dan mengikuti gerakan siswa yang
sedang berlatih menari dari kejauhan. Ia berfikir bila dirinya tidak mempunyai
sampur merah maka dirinya tidak dapat mengikuti lomba. Suatu waktu, guru tari
melihat Nabila sedang mengikuti gerak gerik penari lain. Guru tersebut menilai
bahwa Nabila mempunyai bakat menari. Nabila ditawati untuk ikut lomba menari.
Nabila menolak karena ia tidak punya sampur merah. Tanpa ragu, guru itupun
memberi sampur merah kepadanya.
Film ‘Kembang Tari Aku Bisa’
menggambarkan keteguhan seorang pecinta tarian Indonesia yang tetap menyukai
tari walau sering dibully oleh teman sekelasnya karena tari dianggap sebuah hal
yang sudah kusam dan jadul. Kekurangan dalam film ini yaitu kurangnya suara
latar yang menarik dan terlalu penuh pembicaraan, sehingga kesannya kurang
nyata dan terlalu kompleks akan pembicaraan.
Film “ Sampur Abang” menggambarkan
sebuah pencapaian hasil tekad yang bulat untuk mengikuti lomba yang
diinginkannya itu. Film ini mengandung butir-butir kehidupan sehari-hari. Ini
terlihat dari teman Nabila yang meminta maaf karena sudah terlalu meremehkan
Nabila.
Kedua film pendek ini sarat akan nilai
kehidupan. Dimana bila kita membangun pondasi tekat yang kokoh maka target yang
kita impikan bisa kita raih walau itu semua membutuhkan waktu dan ketabahan
yang luar biasa.
Oleh: Amira
Rachmatillah . Kelas: 81 , No:7
Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>
[iframe]Enter Your Embed Video Url Here[/iframe]
0 Comments