A. TUJUAN  : 
-Menentukan keasaman/ kebasaan suatu larutan menggunakan indikator alami.
- Mengetahui perubahan warna setiap larutan asam maupun basa dengan menggunakan indikator alami.
B. RUMUSAN MASALAH : 
-Bagaimanakah cara mengetahui keasaman/ kebasaan suatu larutan menggunakan    indikator alami?
- Apa perubahan warna setiap larutan asam maupun basa dengan menggunakan indikator alami?
C. DASAR TEORI:
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:


– masam ketika dilarutkan dalam air.
-asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
-asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
– asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit.


Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:


-Kaustik
-Rasanya pahit
-Licin seperti sabun
-Nilai pH lebih dari air suling
-Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
-Dapat menghantarkan arus listrik


Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
Indikator Buatan                                                                                         
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
    Larutan
 merupakan asam lemah, N merupakan basa lemah, HCl merupakan asam kuat, NaOH merupakan basa kuat

D. Alat dan Bahan:


1.      Tabung reaksi
2.      Bunsen
3.      Beaker glass
4.      Pisau
5.      Penjepit tabung reaksi
6.      Plastik
7.      Aquades
8.      Kubis Ungu
9.      Korek
10.  Pipet


E. Langkah kerja:
1.      Memotong kubis ungu, lalu memasukkan kubis ungu ke gelas beaker beserta air aquades.
2.      Merebus kubis ungu sampai mendidih.
3.      Mendiamkan hingga dingin.
4.      Meneteskan 2-5 tetes ke setiap tabung reaksi.
5.      Mengamati dan mencatat perubahan warna.
6.      Membandingkan antara warna larutan yang diketahui keasaman/ kebasaannya sesudah ditetesi dengan larutan X, Y, dan Z.
F. Hasil Pengamatan
Larutan
N
HCl
NaOH
Warna Awal
 Bening
Bening
Bening
Bening
Warna Akhir
Pink
Hijau
Merah
Kuning (terdapat endapan)

Larutan
Y
Z
Warna Awal
 Bening
Bening
Bening
Warna Akhir
Hijau
Pink
Biru

G. Analisis Data
 yang merupakan asam lemah berubah warna menjadi pink.
N yang merupakan basa lemah berubah warna menjadi hijau.
HCl yang merupakan asam kuat berubah warna menjadi merah.
NaOH yang merupakan basa kuat berubah warna menjadi kuning.
       Larutan X berubah warna menjadi hijau dan sesuai dengan warna akhir N sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan X merupakan larutan basa lemah.
Larutan Y berubah warna menjadi pink dan sesuai dengan warna akhir  sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan Y merupakan larutan asam lemah.
Larutan Z berubah warna menjadi biru sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan X merupakan larutan netral.
H. Simpulan
            Bila ditetesi rebusan kubis ungu, larutan asam lemah berubah warna menjadi pink, larutan asam kuat berubah warna menjadi hijau.
Bila ditetesi rebusan kubis ungu, larutan basa kuat berubah warna menjadi merah, larutan asam kuat berubah warna menjadi kuning.

Bila ditetesi rebusan kubis ungu, larutan netral berubah warna/ tetap bening atau menjadi kebiruan.