Berhubung ternyata ada yang request tips bagaimana cara lolos fullpaper KTI SMA maka akan gue tulisin deh. Sebenarnya gue gamau bilang dan belum cocok banget dibilang masternya KTI karena gue masih banyak PR kekurangan yang harus diperbaiki dan masih banyak anak yang mumpuni lain seperti Bagus klo di sekolah gue, jadi disini kita sharing ya. Berhubung tipsnya bakalan berhubungan satu sama lain jadi gue bikin format teks.

**SEJARAH**

Ga afdhol kalo ga cerita sejarah pertemuan gue dengan KTI pertamakali ya. Awal kenal itu SMP disaat disuruh ngisi lembar ekstrakurikuler ada satu yang menganggu gue karena ada ekstra KIR, hmm gue tanya keluarga gue ternyata itu nulis-nulis ribet lah pokoknya. Ya pikiran bocah gue yang lebih suka sok sibuk daripada sibuk beneran ya ga milih inilah. Oiya sebenarnya gue tu suka nulis atau mungkin lebih tepat copas tulisan curhat, informasi hewan di blog gue sejak kelas 5 SD tapi gue ga kepikiran untuk menekuni nulis yang 'serius'.

Long story short. Kelas 9 dihadapi banyak ujian praktik salah satunya membuat KTI. Waduh seangkatan yang diajari Bu Leli (Guru Bahasa Indonesia) gaduh dong karena disaat liburan semester malah disuruh ke sekolah buat konsul judul. Gatau kenapa gue kesambet apa, gue agak ada semangat gitu, mungkin karena temen gue, Della. Dia semangat gitu dan gue ketularan. Banyak banget dramanya boi, mulai dari si Bu Leli ini dilaporkan ke kurikulum oleh para murid karena terlalu maksa, hadeh ga ngerti deh jaman sekarang, gue cuman bisa diem dan menghela nafas kealayan bocah-bocah ini. Juga beberapa yang sering gue tulis di blog seperti disini (klik).

Pertemuan pertama kita disuruh buat topik. Lah gue gangerti dong apa itu topik wkwk. Akhirnya gue tanya ternyata topik itu kayak ide pokok, maklum ya nilai UN SMP gue cuma 88, doain SMA lebih oke hehe. Gue bingung banget dan berujung nanya-nanya temen sebelah.  Tanya satu-satu. Kebanyakan dari mereka mau bikin produk inilah itulah. Sempet gue nulisin mau bikin jeruk jadi apa ya gue lupa tapi ternyata ada yang samaan, karena dia duluan ya gue tau diri. Nah tiba-tiba gue keinget kalau beberapa hari sebelumnya gue baca artikel penyu yang gabisa pulang ke laut alias hilang arah karena polusi cahaya, gatau polusi cahaya?  Yak dulu gue juga baru tau ada polusi cahaya apalah. Akhirnya gue tuliskan kalau gasalah Efektivitas Penggunaan Lampu Artifisial Terhadap Polusi Cahaya, keren banget ga sih, btw plis jangan copas wkwk sebelumnya bukan itu sih tapi intinya itu judulnya setelah dicantikin tata katanya oleh Bu Leli.

Yak seperti yang gue bilang tadi, gue paham 0. Oleh karena itu disini gue harus minta contoh KTI dan mulai edit-edit cantik apa yang bisa diganti. Gue akui tulisan gue masih jauh dari standar waktu itu, kalau cerita masih cuma bisa sedikit banget bisa lo lihat postingan gue dulu. Untungnya ada sesi konsultasi, dan dikoreksi habis-habisan mulai dari yang pasti bagaimana cara lo menyusun kalimat, EYD pasti lah ya, dan segala teknis dan non teknis KTI itu sendiri.

Oiya cerita selanjutnya bisa kalian cek disini aja biar ga kepanjangan haha.

**

Pertama banget lu butuh mentor atau gue suka sebut guru pembimbing. Mungkin lo berfikir lo bisa otodidak, ya serah lu aja. Menurut gue bisa aja belajar sendiri tapi mau belajar darimana? Internet waktu itu nulis ga karuan, tips triknya juga gajelas kayak syukur nulis ada konten, buku juga udah lapuk dimakan usia. Belajar ginian menurut gue gabisa disamain kayak Matematika, lo salah lo bisa cek sendiri, tapi klo bahasa, berhubung seluruh dunia gamungkin akan nulis runtutan kalimat yang sama meskipun disuruh nulis tema yang sama, so you really need a mentor.

Fungsinya mentor adalah mengecek, memberi feedback apa yang lo tulis. Misal nih di Bab 1 Latar Belakang si mentor gue, Bu Dewi sering banget awal-awal ngingetin isinya ada 3: Fakta, Masalah, Solusi. Beliau juga yang membuat maksud gue di tulisin itu lebih jelas dan mengingatkan gue bahwa ga semua orang tu bisa ngerti paham maksud lo dari tulisan, intinya bikin tulisan itu dimengerti ga cuma buat lo tapi semua yang baca. Koherensi alias keterpaduan yang gue remehkan ternyata gue gabisa, nah disini juga lo bakalan belajar tata kata, tata kalimat sekaligus tata makna. Juga memberi wawasan tentang metode ilmiah yang sebejibun, sebenarnya simpel tapi ternyata bisa tricky juga.

Kedua, lo butuh niat. Ah kayaknya di tips kedua ini banyak temen gue yang sebenarnya sama potensialnya tapi mungkin karena belum merasakan kenikmatan lomba KTI nya jadi merasa kalau eskul KIR di SMA sebagai 'alternatif'. Nah bagaimana cara menumbuhkan semangat? Flashbak sedikit, gue ga kepikiran kalau KTI pertama gue ada tujuan lain selain diujiankan di ujian praktik, tapi ternyata di lombakan se-Kota Malang, dan gue menang, juara 1, kagetnya lagi gue ngalahin temen gue yang lebih jago dilihat dari eskulnya yang KIR. It gives me a goosebump very much. Ga bisa dipungkiri it's my first satu juta dua ratus dalam segeplok satu hari per tim, nah dari sekolah gue semuanya individu.

Mungkin kalau kamu ga nikmatin lomba pertama dan langsung juara 1 dan dapat uang segeplok, but it's okay gue juga sering ikut diikutin lomba nggambar oleh SMP gue tapi ga menang huhu, mungkin rejeki gue bukan disitu. Wait, tapi kalau kamu masih yakin buat maju ya gapapa. Gue pasti yakin disaat orang kalah ada 2 tipe, yang nyerah dan yang nyoba lagi. Ya ini buatlah pembelajaran apa kurang lo dan mau belajar dari yang lain. Gue yakin lo bakal punya niat yang lebih membara lagi setelah ikut lomba. Jadi inti dari tips kedua gue yaitu, ikutlah lomba KTI pertama lo semales apapun, kalau ternyata lo biasa aja yaudah gausah dilanjut, mungkin lo memang bukan disitu, tapi kalau bikin semangat lo membara ya lanjutkan.

Ketiga, bina hubungan baik dengan yang lain. Ini khusus bagi kalian yang lebih nyaman bekerja kelompok, sebenarnya bekerja kelompok itu nyaman sih tergantung kondisi. Apalagi kalau lo butuh data untuk sesuatu yang gabisa lo kerjain sendiri, disini gue merasa banget butuh temen. Gue sering terlibat dalam berbagai kelompok yang berbeda, mungkin bisa gue tulisin tipe-tipe orang di lain postingan ya. Gue juga bahkan sampai konflik drama disaat sudah beda visi, ya gue akui itu kesalahan gue sih karena hanya terlalu mau nerima fikiran gue sendiri. Intinya lo harus keras dan memotivasi temen2 lo tapi masih batas wajar *eak kok kayak lagu*.

Keempat, nah mulai sekarang akan gue tuliskan tips yang lebih bersifat teknis ya. Karena gue tembusnya cuma lomba-lomba oleh universitas jadinya ya berhubungan dengan lomba mereka. Lo harus cek guidebook alias buku panduan mereka. Mereka selalu nulisin aspek penilaiannya apa aja. Kalau dari sisi papernya palingan paling dasar tentang tata letak, kerapian, bahasa, ya bisa lo sesuain sendiri. Lo juga harus ngecek berapa maksimal halamannya, biasanya dari 15-25 halaman, kata mentor gue kalau halamannya aja udah ga sesuai, isinya sebagus apaan ga akan dibaca, jadi ini agak simpel tapi lo wajib pay attention.

Kelima, dari sisi ide. Sebenarnya yang juri harapkan apa sih? Pemikiran atau Inovasi? Kebanyakan sih yang menang yaitu dari inovasi yang benar-benar bisa dipakai. Btw kalau lo kepikiran nyandet ide lu tinggal cari aja KTI di internet trus ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Sesimpel itu? Yagaklah. Lo coba aja gue kasih contoh ngaco ya. Misal paling banyak tuh pisang jadi plastik, nah banyak kan, lo cari apa yang menyebabkan pisang bisa jadi plastik, nah lo cari bahan yang punya inti dari jadi plastik, jadi judul baru cantik deh. Gue juga memeringatkan lu jangan sekali-kali minta mentor lu yang mbuatin plek, mungkin gapapa sih kalau lo paham, tapi gue pernah disaat suatu lomba si mentor ngakuin kalau dia yang bikin, ini fatal banget sih karena si muridnya di sesi tanya jawab hanya bisa menjawab dengan keheningan. Ah ini juga dari sisi judul lo gaboleh misleading alias ambigu. Pernah nih ada judul Susu dari Cakalang, ternyata setelah ditelusuri juri dia bukan susu murni tapi Substitusi, jadi lo harus jelas yang lo tulis apa.

Keenam, dari sisi kajian pustaka. Gue paling males kalau nulis tahap ini, hmm gajuga sih haha. Seru gitu kek copas-copas ilmiah haha. Lo harus mensitasi apa saja yang sekiranya bakalan lo bahas. Dasar-dasar ilmu apa sih yang mendasari penelitian lo. Apakah selalu defisini kak? Gajuga, bisa juga misal nih lo mau bikin inovasi kantong plastik dari kelapa berarti lo cari definisi plastik, kelapa juga cara buat kantong plastik gimana. Contoh lagi mau bikin listrik dari solar, lo harus kasi cara kerjanya dari menerima, mengubah, dan memakainya. Oiya masalah sitasi ada beberapa jenis ya, cari aja di google, kalau masih manja aja ntar komen dibawah gue tulisin di postingan lain hehe, ini krusial juga lo, kadang-kadang ditanyain bener ga nih orangnya yang ngomong.

Ketujuh, dari sisi metode penelitian. Kebanyakan yang disinggung di tahap final alias presentasi yaitu metode penelitian. Sebenarnya ini simpel sih tapi lo inget bahwa KTI bukan cuma penelitian ecek-ecek. Semua harus pake metode ilmiah, bagi lo yang kepikiran kalau metode ilmiah cuma di bio, selamat lo sudah belajar dengan cara yang salah total sepanjang hiduplo. Ini saatnya lo rubah mindset bahwa metode ilmiah itu dimana-dimana. Kak metode ilmiah itu gimana sih singkatnya? Ya mulai dari penulisan alat bahan, lo gaboleh nulis banyak tepung, lo harus nulis berapa gram tepatnya. Gaboleh ngira-ngira. Hal remeh misal satu sendok minyak, lo harus tepat nulisin berapa gramnya, 100g diitung lo ya. Kecuali beberapa tetes methylene blue, kayaknya sih gausah, apa usah ya, ya intinya  lo kasi ukuran alias angka yang jelas.

Lo juga harus yakin apakah benar dengan metode penelitian yang sedikimian lo susun memang benar sebagai ukuran yang tepat untuk menyimpulkan. Kan ada tuh kualitatif, kuantitatif, survei. Survei juga gaboleh sembarangan nyebar, ya untuk ini karena gue masih belajar jadi gaberani ngasi info lebih jauh, yang penting pertanyaan lo itu jelas dan tepat. Misal lo mau bikin plastik dari buah naga lo harus ada metode pengujian uji kebusukan apalah itu, tahan, dll, banyak deh.

Kedelapan, dari sisi hasil dan analisis penelitian. Nah ini nih lumbung poin. Sesuai yang gue tekankan, hasil disini lebih baik lo tulis di tabel atau grafik biar memudahkan untuk membaca dan memberi efek drama, hmm rasain aja deh sensasinya dan tentunya dalam ukuran yang jelas. Lo diajari kritis disini, lo bakalan mengupas tuntas apa yang telah lo lakuin di bab sebelumnya. Lo harus membahas tentang hubungan antara hasil yang lo dapat dengan dasar teori yang telah lo tulis sebelumnya.

Kesembilan yaitu daftar pustaka. Ya mainstream kali ini ya, gue harap lo bisa nulis dengan baik dan mulai mengurangi source dari internet yang ga jelas bener ato ga. Internet dari sini yang gue maksud yaitu blog, termasuk blog gue ini, iya, iya wkwk. Juga Wikipedia yang lo gangerti penulisnya, ya kan? Apalagi kalau penulisan lo salah dibabat lo sama juri haha. Juga gapenting tapi krusial, lo seenggaknya cantumin sumber yang seenggaknya 5 tahun belakangan, jangan tahun disaat manusia belum ada ya. Btw gue tau kalau ada beberapa topik yang jarang disentuh dan cari info tentang topik itu bakalan susah, sekalinya ketemu udah lusuh kayak buku LKS gue saking gue biarin alias tahun 90 an, gapapa satu atau dua tapi ya usahain 5 tahun belakangan itu.

Kesepuluh, last, but not least. Abstrak. Ya agak-agak tricky karena lo harus nulis 25 halaman dalam 1 250 kata, gila ga tuh wkwk. Apalagi kebiasaan orang Indonesia suka basa-basi, tambah bingung ga sih cara merangkainya? Yap tapi juri kadang-kadang liat detil abstrak lo, jadi awas ya, kalian harus mencerminkan keindahan dan kelihaian tulisan kalian di abstrak ini.

Yap itu saja dari gue, coba kalian sharing pengalaman lomba kalian dan kekurangan kalian saat lomba apa aja jadi kita bisa saling berbagi yagasih? Inget ilmu tu harus dibagi haha. Kalau kalian belum puas dengan tulisan atas kalian bisa tanya-tanya ya. Feel free to ask~