Tak cepat, tapi tak lambat.
Aku rata-rata, mungkin
Sedih berada di bawah si cepat, senang berada di atas si lambat.
Jahat? Ya memang
Itulah naluri manusiaku

Semakin tua aku makin sadar
Aku hanya manusia egois
Lupa tujuanku apa tujuan utamaku menjadi manusia
Terbawa arus berlomba-lomba satu sama lain
Kadang di atas, kadang di bawah

Aku tau setiap orang berbeda-beda, tapi aku tak mau tau.
Sudah mencoba berlari sekuat tenaga
Ternyata aku masih kurang bergerak cepat
Semakin aku sadar perbedaan sel biologis tiap orang

Semakin juga aku berfikir kembali
Sebenarnya apa yang aku lakukan di bumi ini
Aku lupa bahwa tujuan naifku adalah berbagi
Berbagi apapun yang kubisa

Inginku berbagi,
tapi terdesak
Aku seperti di antara dasar dan permukaan samudra
Menjadi tekanan air yang mendesak si lambat lebih ke dalam

Menjadi saksi si lambat ditindas si cepat
Inginku mengulur tangan kecil ini
Lagi-lagi naluriku mencegahku
Tak ingin kalah dari si lambat
Si cepat? biarlah,
tapi aku ingin setidaknya menjadi di atas rata-rata

Naif sekali aku ingin kita semua sama
Tapi bagaimana bisa?
Aku pun tak tau

Tetap saja,
iba melihat si lambat
iri melihat si cepat

Tapi biarlah,
semoga kelak aku bisa berbagi
belajar menjadi manusia sesungguhnya

Tuhan, tolong aku

terinspirasi dari: 45. Catatan dari Seorang Manusia Lamban