Awalnya aku berfikir dan tidak pernah menyadari juga aku orang yang seperti apa, aku juga bingung. Dari kecil sampai SMA sebenarnya aku juga tidak punya tujuan yang mutlak, mungkin bisa dibilang I just did my best whatever what I would get because I enjoy the process, dan tak menuntut diriku banyak2, hanya harap2 setidaknya tidak tertinggal.  Sebenarnya dari jaman SMA aku juga mempertanyakan hal2 tentang arti hidup dkk, sampai baca buku filsafat yang sebenarnya aku baca juga gapaham. Semakin diresapi, ada pertanyaan lagi, semakin tidak paham permisah wkwk. 
    Kemarin banget muncul video salah satu akun yang aku subcribe tentang "how to be human" isinya tentang cara bersosialisasi, ngobrol dan lain2. Aneh ya, aku juga bingung kenapa aku pingin jadi manusia, bingung juga bisa jahat gini ke orang2, tiap jahat aku tau itu salah jadinya aku nangis but it's repeat itself. Aku juga gatau kenapa kurang suka ketemu orang, but it's time to change because time itself can't change me. I must take a step karena setelah kufikir2 5 tahun lagi it's gonna change a lot. Aku ingin menyudahi ketantruman, kechildisan. Toh juga udah mau kepala 2. Akibat nonton video itu aku nemu satu video di beranda tentang arti hidup oleh seorang apa ya, kayaknya sih monk di India namanya Sadhguru.
    Long short story aku dengerin dia menjawab pertanyaan tentang "Apa tujuan hidup?". Nah dia menjawab dengan balik tanya.
Gimana kalau Tuhan lupa kalau ada kita jadinya kita gak dikasih tujuan? candanya
    Dia menjawab dengan berbagai pengandaian. Misalkan kita pingin BMW biar bahagia, trus udah dape, eh kitanya ngerasa biasa aja dan malah pingin meraih yang lebih tinggi lagi ga sih? Trus hasilnya apa dari semua keinginan itu? Ya gakda! Toh kita juga pada akhirnya mati nyatu jadi tanah. So what's the point of reaching goals? Lalu di akhir video dia menyimpulkan bahwa tujuan manusia bukanlah terletak di "tujuan" tetapi prosesnya yaitu hidup sendiri. We lived to fullfill our life. Explore etc. Kembali lagi ke prosesnya, how we impact others dkk. Misal kita punya tujuan yang lain semacam contoh awal yang tadi dia sebutin, it will driving us insane.
    Dari kutipan barusan kita coba kasih contoh dari aku sendiri deh, dulu SMP ku sedih mulu karena gapunya alat gambar ini itu, tapi setelah aku dapet? Aku sadar bahwa I feel empty and that's it. Mulai dari renungan ini aku mulai mempertanyakan lagi pandanganku terhadap hidup dan sebuah tujuan. Mungkin ada dari yang kalian baca postingan terakhirku. Itu adalah hasil dari sebuah perasaraan yang so uneasy karena kegagalan padahal I'm sure I did my best but I did not enough. Padahal mungkin masih banyak yang lebih banyak gagal dari aku. Sekarang aku jadi agak lebih bersyukur setelah mengingat-ingat We're not that bad. Nginget2 nilai mapel Sejarah yang aku ga narget apa2 dan semata2 aku suka baca alias I love the process of learning membuat otomatis outputnya pun bagus, dan di masa proses itupun I way less of anxiety, afraid of being like this that blah blah blah. Aku tak perlu bersusah hati memikirkan outputnya, because I simply love the process. 
    Tapi susah juga kan kalau hidup gada yang digantungin? Yak yang digantungin adalah tujuan/goals. Kalau gada goals jujur kayak bingung misal hari ini mau ngapain. Menjalani hobi terkadang memuakkan bila tidak ada variasi yang lain. Kini setelah berfikir-fikir rasanya aku membebaskan pikiranku dari anxiety dan yang lain2 yang tentunya TIDAK MUDAH! Apalagi aku yakin para pembaca yang punya tujuan/goals karena KEPEPET! Entah kepepet situasi dan yang lain2, kalau sudah case seperti ini aku pun tak tau mau bilang apa. Tapi yang pasti aku dah nemu dan dalam proses menerapkan ke diri sendiri cara "how to overcome/ become less of anxiety" dengan menyuguhkan sobat sebuah pikiran "memansiakan diri sendiri".
    Hah gimana tuh. Yak, memanusiakan diri sendiri. Tidak terlalu menuntut diri berlebihan, apalagi goals yang sekiranya NGAYAL! Sekalipun goals kalian ngayal ada tips dari Youtuber yang lain (kayaknyadari TheCharismatic) dan Bang Sabda yaitu jangan terlalu mengejar yang terlalu tinggi, but It's totally fine guys. Masalahnya bagaimana kalian mencapai goals itu? Yak kalian harus membuat prosentasi kalian dalam mencapai itu semakin besar melalui batu2 loncatan kecil2 semacam naik level di game. Terkadang meraih goals sangat memuakkan apalagi disaat berproses teringat lagi tujuan kita, kenapa udah berusaha 10000% kayak gada hilal keberhasilan. Disaat itulah cara pandang Sadhguru menurutku sangat berguna yaitu... . Love the process, toh lagian klo mati sama2 jadi abu.Tambahan dari aku don't expect yourself, karena awal dari anxiety adalah pikiran kita sendiri. Memanusiakan diri sendiri dan accept yourself adalah jurus paling ampuh di aku. Setelah itu lanjutlah kita berproses mencapai tujuan, ga dapet exactly tujuan yang kamu mau? It's totally fine. Balik lagi ke pemikiran di awal yang toh result won't give you happiness, the process gives.