Review Manhwa: What It Means to Be You

Sinopsis: Violet jatuh hati pada suaminya sendiri yang menikahinya untuk mendapatkan gelar bangsawan dengan membayar semua utang kerajaan. Tapi, ia berakhir dengan dibenci suami dan keluarga suaminya karena kerajaan menyalahi perjanjian. Itulah yang membuat Violet bunuh diri. Namun, hal tidak terduga malah terjadi. Ketika ia membuka mata, ia mendapati dirinya berubah menjadi suaminya dan begitu pula Winter, suaminya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Baca di: Kakaopage

My Thoughts:

    Manhwa ini dirating 18+ menurutku bukan karena kiss atau gimana ya, karena scene begituannya dikit banget *sedih, eh*. Dirating umur segitu karena banyak banget suicidal attemptnya. Kerasa banget si rasa sakit Violet, itu nyampe banget ke mimin. Mimin juga sebel banget sebenarnya sama bagaimana interaksi mereka kedua yang super duper penuh kesalahpahaman. Cerita ini deep banget sebenarnya, ga kayak manhwa lain yang yaudah gitu aja backstorynya. Manhwa ini deep banget dimana author seperti ingin menekankan bagaimana kita dibesarkan itu sangat berpengaruh! Manhwa ini bikin aku inget sebuah buku *aku lupa judulnya* intinya bagaimana mempersepsikan normal itu tergantung pengalaman orang, dan gakbisa dijustifikasi. Terus kita juga harus banyak komunikasi intinya. Segi romancenya juga ga menye-menye dan dijamin kalian geregetan deh bacanya dan ingin menangis tiap episode T_T. Mimin jadi inget lagu ini nih, cocok banget untuk manhwa ini untuk kedua MC yang suka coba bunuh diri karena sudah terlalu muak hidup.

Rangkuman Alur Cerita

*spoiler alert* *18+*

    Manhwa ini bikin pusing bacanya! Menceritakan seorang MC putri kerajaan (Violet) yang dinikahkan kepada Winter (anak keturunan berdarah campuran dari keluarga Blooming) dimana Winter (Winter dulu miskin, ditendang orang, tapi punya bakat bisnis jadinya sekarang kaya deh) membayar semua utang kerajaan agar mendapat gelar. Namun Winter tidak mendapatkan hal itu karena kerajaan dibubarkan. Disinilah letak masalahnya, sepanjang cerita Violet merasa bersalah. Walau Violet benar jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Winter, namun Winter dari sisi pandang Violet tampak membencinya. Permasalahan utama di manhwa ini tu cuma 1, kesalahpahaman. Kurang komunikasi, ya begitulah kalau dideskripsikan secara singkat. Membuatku inget vibe "Father, I dont Want to be Married"

*ekspresi mimin liat interaksi Violet dan Winter*

    Violet sedari awal baik hati deh ke Winter tetapi Winter semacam gapeduli dan lebih milih waktunya untuk cari duit. selama penantian 3 tahun Violet makin depresot karena mengira Winter benci dan menyalahkan Violet karena uangnya jadi sia-sia (gadapet gelar). Padahal di satu sisi lain, Winter itu sama sekali ga benci Violet, dia ingin mencari uang sebanyak-banyaknya agar Violet tidak terlalu merasa bersalah. Winter yang dari kecil terbiasa hidup penuh perjuangan untuk ternak uang demi diakui dan tidak dimaki. Menurutku sebenarnya ini tu kesalahpahaman cara pandang aja dengan, beda prinsip cielah "ya begitulah cara Winter besar, menyelesaikan semua dengan uang, ada uang semua akan baik-baik saja". Selama 3 tahun itu sebenarnya tampak usaha Winter menyenangkan Violet misal kirim lusinan dress, tapi cara pandang yang berbeda inilah masalahnya. Violet sering menolak hadiah tersebut, ia lebih ingin meluangkan waktu sesimpel Winter nemenin ke pesta. Di pesta Violet sering ketemu mertuanya yang super sok baik padahal jahatnya luar biasa, diejek orang karena sering dateng sendiri (tanpa suami)+ pakaian kumal. Ya begitulah kan dia mantan putri, tanpa gelar ya diejeklah si Violet ini, ditambah kek suaminya yang kaya raya ga peduli. Tanah Winter yang dikasi ke Violet malah dialihkan ke saudaranya Violet, Ash (dulu pangeran tapi gelarnya dicabut karena kerajaannya bubar). 

    Puncak penantian Violet pada tahun ketiga, ia sudah muak banget deh, "pingin mati aja deh!"katanya. Udah sering diejek orang, mertuanya jahat, ibunya lebih mentingin Ash, Winter ga perhatian (menurut Violet). Ia minum pil tidur sebotol biar mati ceritanya. Lah loh ternyata Violet bertukar badan ke Winter yang lagi rapat kerjaan penting. Winter juga ga kalah kaget, ia segera ke tempat ia tadi rapat. Darisitu mereka cara tau kembali ke badan masing-masing, sesimpel bersentuhan. Mulai dari situ sebenarnya hubungan mereka mulai baik dan kelihatan romantisnya. Namun, luka Violet yang terlalu dalam gabisa sembuh begitu aja. Ia makin depresi meski ada sedikit perubahan. Oiya, Violet juga ga cerita ke Winter cara dia bisa bertukar tubuh. Sampai puncaknya, Violet ingin punya anak biar mempererat hubungan pikirnya, tapi Winter menyembunyikan bahwa dengan kenyataan Winter ini anak darah campuran dan Violet itu darah murni jadi pasti ga bakalan bisa punya anak (berdasarkan investigasi Winter). Violet yang diberi obat yang bikin Violet percaya dengan boongan si dokter kalau dia hamil. Marahlah Winter karena si Violet ngotot dia hamil. Sampe ucapan Winter yang parah banget si, "Selingkuh ya? Ini pasti bukan anakku!". Wah sakit hati parah si Violet, "Kamu pasti nyesel kalau lihat anak ini udah gede mirip kamu!". Sampai saat situasi ini Winter masih belum menjelaskan situasi ataupun bilang minta maaf dan tetap berfikiran buat ngasih hadiah mahal agar Violet senang.  

    Violet yang muak banget bertekad untuk cerai aja dan dia akan kerja gatau gimana untuk bayarin "utang"nya ke Winter. Sebenernya sebelumnya Violet itu minta pindah rumah ke ibukota, dan dituruti Winter. Sambil Winter nunggu Violet dateng di rumah barunya dan berpikiran bahwa hidupnya dengan Violet akan baik-baik saja, ternyata Violet pindah ke pulau lain wkwk. Winter yang ada insting kalau Violet mau kabur langsung nyusul ke stasiun kereta api. Wah ketemulah mereka, langsung mereka ke hotel karena susah balik karena cuaca lagi buruk. Disitulah Violet menunjukkan caranya ia dapat bertukar tubuh, ia menodongkan pistol ke pelipisnya dan menembakkan peluru. Disitu Winter kaget banget (btw ternyata mereka bisa tukeran tubuh karena pernah ada cerita dari klan Winter). 

    Pergi lah Violet ke pulau lain, disitu ia tinggal di perkampungan dengan rumah yang jelek. Ia memastikan tidak ada cabang perusahaan alias hotel punya Winter biar ga ditemukan gitudeh. Disana ia mulai healing lah istilahnya. Ketemu tetangga yang tanpa assalamualaikum langsung masuk dan bantu Violet untuk bersih-bersih, ia juga diajarin tetangganya untuk semudah cuci baju. Ia juga kerja di keluarga yang cukup terpandang di daerah sana jadi tukang bunga, dan gada yang tau klo dia mantan putri. Disana ia cukup bahagia walau agak kangen Winter sih. Di sisi lain, Winter yakin pasti Violet akan kembali dengan sendirinya. Tapi ternyata enggak, karena Violet merasa sumber kesedihannya itu Winter kayak pepatah "Luka gaakan bisa sembuh begitu aja" eh gatau deh pepatah apa ngarang sendiri wkwk. Meski sekali lagi, dari aku baca Violet itu masih kangen Winter, tapi lukanya terlalu dalam, terlalu sakit hati! Sambil ia juga mengirimi Winter surat... surat cerai wkwk. Keadan Winter udah gakaruan males kerja karena ikut depresi juga kangen Violet.

    Sekitar beberapa bulan, muncullah berita dibangunnya hotel punyanya Winter. Nah disinilah interaksi Violet dan Winter dengan Violet kekeh mau cerai aja. Winter juga kekeh gamau cerai (karena Winter sebenarnya cinta Violet karena sadar kalau Violet itu ga pandang sebelah mata dia)! Sampai Winter ingin dikasih waktu untuk bikin pertimbangan selama 3 bulan. Di 3 bulan itu ada beberapa syarat yang mereka sepakati dimana mereka harus ketemuan secara periodik, hanya bisa 3 kiss, dsb wkwk. Dari sini Winter udah mau belajar minta maaf ke Violet. Tapi Violet masih nyisa sakit hatinya. Di bulan-bulan inilah sebenarnya mereka udah tampak sweet. Tapi ya namanya masalahnya kesalahpahaman, sampai episode ini masih sering terjadi kesalahpahaman misal Winter sempat mau coba mati aja karena gamau cerai, tapi ternyata gamati, malah tukar tubuh sama Violet. Disitu dia boong atau gamau Violet khawatir kali ya, katanya Winter pake obat herbal apa gitu biar bisa tuker tubuh T_T.

    Winter juga komitmen sebelum cerai ia mau mati aja. Ternyata untuk mati itu gaboleh ada unsur kemauan dari diri sendiri, jadi bisa harus kena sakit atau kena pukul orang sampai mati. Ah complicated banget! Hubungannya sih kayak bitter sweet sih karena si Violet masih kebayang sakitnya, si Winter juga gamau terus terang.  

Aku gatau bakal cerai atau gimana. Btw ini cerita belum tamat ya, jadi hanya author dan ilustrator yang tau ceritanya wkwk ! Ntar aku lanjutin :)

                                                            *mimin yang ikut menangis*

Nilai dariku: 8/10