Postingan/thread ini untuk teman2 koas. Kemarin sempat ada pasien, akhirnya menemukan pasien untuk DOPS Kompleks Kompartemen Penyakit Mulut. Batchku kedapatan requiremen 5 kasus (4 simplex, 1 komplex), ada 1 Dops Simplex dan 1 Dops Kompleks. Sepahamku kasus yang bisa di DOPS simplex itu kasus simple misal sariawan (SAR, herpes labialis) dan ada kondisi penyerta yang bisa di tes pemeriksaan penunjang (misal: alergi produk bibir-> patch test, anemia-> tes darah lengkap). DOPS komplex itu kasus yang ada tindakannya, misal (mucocele, fibroma, papiloma) yang ada tindakan eksisinya, bisa juga candidiasis (di tes swab), cukup komplex ya lidahnya harus dibersihkan dulu baru dikasih medikamentosa nystatin gitu2.

Sekarang aku mau cerita alur merawat mucocele

1. Cari dulu pasiennya

Lesi papula/nodul seperti mucocele, fibroma, epulis itu utamanya karena TRAUMA. Misal suka hisap2 bibir, bentuk luka kronisnya ya ada benjolannya itu. Menurutku dan textbook mucocele ini sering di anak-anak. Jadi kalau screening wajib jangan lihat giginya aja, aku udah 2x nemu pasien mucocele anak, tapi ujung-ujungnya rawat yang dewasa sih soalnya biar garibet harus ngisi rekam medis IKGA dulu :)

Oiya make sure itu bukan abses periodontal/ periapikal. Lucu aja, abses ntar dibilang fibroma wkwk

2. Bawa ke RS untuk dianamnesa dan diperiksa

Anamnesa kalian harus kuat. Belajar dulu dari textbook beda mucocele, fibroma, epulis, karena sekilas mirip2 gitu "benjol". Mucocele cukup mudah sih anamnesanya, harus tau patofisiologis "lesi jinak kelenjar saliva". Mucocele ada karena "mucin/saliva" tumpah ke jaringan sektiar akibat trauma lokal . Biasanya ada di bibir bawah, mukosa bukal, dan bawah lidah. Mukokel bukan true cyst. Mukokel saat pasien makan/ lapar benjolannya tambah besar karena produksi saliva meningkat dong, jadi pastinya 'tumpahannya' makin numpuk. Kalau lagi istirahat/ produksi saliva dikit dia mengecil.

Beda sama yang lain, mau ngapain kek tetap segitu aja ukurannya. Jadi memang harus kuat-kuat paham patofisiologisnya. 


3. Bujuk pasien untuk dieksisi
Sebenernya mucocele ini gada bahaya yang gimana-gimana dan bisa sembuh sendiri, tapi masalahnya kalau dibiarin atau ga dieksisi/diambil secara bersih, dia tingkat rekurensinya cukup tinggi dan mungkin ganggu. Itu sih poin yang bisa dibilangkan ke pasiennya. Kalau udah sering rekurensi dan lama gitu ya, minimal 3 minggu baru boleh banget mending di eksisi. Jadi pastikan pasiennya mau, apalagi kalau pasiennya anak-anak yang takut suntik dan pisau bedah karena eksisi mucocele masuk bedah minor.

Nah kasusnya bisa ke klaim kalau kalian yang rujuk eksisi dan benar dilakukan. Yang eksisi bukan koas tapi dokter hehe, gaboleh eksisi sendiri. Eksisinya bisa di dokter spesialis bedah mulut, aku saat itu bayar 200k, kating dan temenku ada bayar 400k-1.000.000, tergantung ukuran dan sulitnya. Kalau pasienku masuknya cuma 3mm jadi itu masuknya kecil. Kalau mau hemat bisa lewat BPJS, tapi you know itu lama. Pasien temenku ada yang sebibir bawah gitu jadi mahal wkwk.

4. Siap formalin  10cc 
Aku saat itu beli di mbak lail (laboran penelitian), mbaknya biasanya di lab untuk uji yang ada tikus-tikusnya. 10.100 per 10 cc udah dapat tabungnya juga. Jaringan hasil eksisi harus ditaruh di tabung isi formalin untuk diuji labkan ke Sp.PA.

5. Tes HPA di dr Sp.Patologi Anatomi
Siapkan lembar rujuk HPA. Aku tes di Lab Soebarkah, kayak tempat praktik pribadi gitu, harganya 300k di Jl Welirang. Aku kesana bermodal testi kating, karena gatau dimana lagi wkwk. Sebenernya ada lagi lab Kessima Medika, cuman itu di daerah pasar besar, jadi aku agak males kesananya karena jauh, soal harga 285 an seingetku, tergantung ukuran juga. Hasilnya sekitar 3 hari.

6. Siap obat post-eksisi
Namanya eksisi pasti ada bekas luka, apalagi kalau pasien ada riwayat sering sariawan. Siap2 obat, obatnya disaranin Alloclair, obatnya harganya 95k. Menurutku dikasih triamcinolone acetonide 0,1% harusnya aman ya, apalagi kalau perih lukanya, lebih murah dapat di harga 30k. Siap juga multivitamin kalau sering sariawan biar lebih cepat sembuh.
Pasienku post-eksisi ada rasa ngga nyaman semacam ketarik, dan post eksisi ada sariawan kuecill bgt, dan ga terlalu nganggu. Seminggu- dua minggu pemakaian obat oles sudah sembuh~
 
7. Kontrol lepas jahitan dan ke RSP
Kontrol lepas jahitan itu 1 minggu setelah eksisi, kontrol ke RSP 2 minggu setelahnya. Berhubung aku gatau kalau boleh nunggu luka post-eksisi sembuh dulu jadi aku kontrol lanjutan 2x karena sariawannya belum sembuh. Mana pas banget sariawannya sembuh dengan habisnya obat wkwk.
Oiya jangan lupa KIE pada pasien bahwa mungkin kalau kebiasaan menggigit bibir dan selama ada penyebab yang bikin trauma bakal muncul benjolan lagi :)

Jadiii kalian wajib sedia uang minimal 600k (operasi, tes HPA, obat). Terimakasih kak E yang mau dirawat yah ^_^

Kalian yang mau belajar tapi malas buka textbook, nih aku ada rangkuman dari Textbook di dentsive.com, jadi legit yah sumbernya ^_^

Contoh Anamnesis:
- Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan benjolan dan sakit setelah makan di bawah lidah
- Riwayat penyakit: Benjolan sakit sejak +- 7 hari yang lalu dan dirasakan membesar dan mengecil. Awalnya benjolan kecil, hari ke-6 membesar dan keras setelah makan makanan pedas, benjolan mengecil saat istirahat. Pasien merasa tidak nyaman saat makan. pasien pernah ada benjolan di bawah lidah saat awal memakai behel 2 bulan lalu dan mengaku benjolan tersebut pecah sendiri. Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun. pasien suka makan buah dan sayur. Pasien mengaku tidak pernah olahraga. Pasien sikat gigi 2-3x seharii yaitu pagi setelah sarapan dan sebelum tidur. Pasien mengaku sering makan gorengan dan makanan pedas. Pasien ingin dirawat terkait benjolannya
- Pemeriksaan IO: Lidah: Vesikel berukuran 3,5x2x2mm, soliter, asimetri, halus, putih, berbatas jelas